Konsep Berpikir dalam Sejarah

Bab 1 SMA/MA Kelas X Tentang BERFIKIR KRONOLOGI DAN SIKRONI (SEJARAH)

 on Kamis, 11 Agustus 2016  

Sinkronis dan Kronologis (Diakronis) Dalam Mempelajari Sejarah

        sejarah juga merupakan sebuah sistem yang merupakan hubungan dari unit unit dalam lingkup yang lebih besar. Sehubung dengan penulisan, Kuntowijoyo, menjelaskan dua kerangka berpikr yang dipergunakan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmu ilmu sosial, yaitu cara berpikir sinkronis dan cara berpikir diakronis atau kronologis.
      
        Diakronis berasal dari kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.


Cara berfikir kronologis diakronis dalam mempelajari sejarah

Kronologi

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat.cara berpikir sinkronis dan cara berpikir diakronis atau kronologis. Keduannya dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Cara Berpikir Sinkronis

1) Kerangka berpikir Singkronis mengamati kehidupan sosial secara maluas berdimensi ruang.
2) Konsep berpikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistemyang terstruktur dan     saling berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
3) Menguraikan kehiduapan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
4) Menjelaskan sturkut dan fungsi dari masing masing unit dalam kondisi statis.
5) Digunakan oleh imlu ilmu sosial seperti ,geografi ,sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan arkeologi.

b. Cara Berpikir Diakronis/Kronologis

1) Dalam konsep berpikir kronologis atau diakronis mempelajari kehidupan sosial secaramemanjang                  berdimensi waktu.
2) Konsep berfikir diakronis memandang masyarakat sabagay sesuatu yang terusbergerak dan mamiliki            hubungan kausanalitas atau sebab akibat.
3) Menguraikan proses tranformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat              secara berkesinambungan.
4) Menguraikan kehiduapn masyarakat secara dinamis (berubah - ubah).
5) Digunakan dalam ilmu sejarah.

      Walaupun demikian, sebenarkanya antara kedua berpikir tersebut saling melengkapi satu dengan lainnya.Sementara pembahasan secara diakronis memberikan pemahaman dinamis terhadap kehidupan sosial yang terus bergerak, berproses, dan bertransformasi sedangkan Sinkronis memberi pemahaman meluas.
      Dengan menggabugkan konsep berfikir sinkronis dan diakronis, maka akan diperoleh pemahaman bukan hanya tentang "apa" yang terjadi, tetapi juga "mengapa" sesuatu terjadi. Bukan hanya menjelaskan keterkaitan anatara bagian, namun juga urutan kronologis dan dinamis dalam durasi waktu tertenu. Bukan hanya memperhatikan struktur, namun juga memperhatikan proses transformasi ( perubahan) sepanjang waktu. Karena pada dasarna, tidak pernah ada sebuah sistem sosial yang mapan. Dalam sebuah sistem sosial akan sellalu terjadi proses dinamis, pertumbuhan dan perkembangan.
     Oleh karena itu ilmi ilmu sosial membutuhkan imlu sejarah utuk mendapatkan penjelasan yang kronologis (diakronis). Dengan demikian, dapat diketahui kecenderungan - kecendrungan gerak dan perubahan masyarakat dan kearah mana pertumbuhan, dan perkembangan sebuah masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar