Teks Biografi: Pengertian Ciri-ciri, Struktur, Jenis dan Unsur Kebahasaan!

Teks Biografi – Acap kali kita membaca biografi seorang tokoh, tapi kita hanya membacanya saja, tanpa mengetahui bagaimana cara membuat teks biografi. Untuk itu, yuk kita memperdalam bagaimana proses teks biografi disusun atau dibuat hingga sampai kepada orang banyak.
Kenapa harus begitu? Ya, tujuannya agar kita tidak menjadi pembaca yang konsumtif saja dan bisa lebih menghargai karya cipta dari penulis
Berbicara mengenai teks biografi, tentunya ada beberapa bagian yang melatarbelakanginya. Demi mempermudah dalam mempelajarinya, pembahasan teks biografi dibagi menjadi 5 pokok bahasan, yang kesemuanya itu akan di ulas sebagai berikut:

1. Pengertian Teks Biografi

Teks biografi adalah suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.
Selain biografi, ada juga yang namanya Autobiografi. Autobiografi merupakan suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut. Untuk itu, antara biografi dan autobiografi sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari penulisnya, apakah riwayat tersebut ditulis sendiri atau orang lain yang menulisnya.

2. Ciri-ciri Teks Biografi

  • Teks biografi harus memuat informasi berdasarkan fakta pada toko yang diceritakan dalam bentuk narasi
  • Memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah-masalah sampai pada akhirnya sukses, sehingga patut menjadi teladan
  • Teks biografi memiliki struktur yang jelas

3. Jenis-jenis Biografi


pixabay.com

Berdasarkan Sisi Penulis

  • Autobiografi, Suatu riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokoh tesebut.
  • Biografi, Suatu bentuk teks yang berisi mengenai kisah atau cerita suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang ditulis oleh orang lain.
Biografi berdasarkan izin penulisan dibagi menjadi dua:
  • Authorized biography, sebuah biografi yang penulisannya mendapatkan izin atau sepengetahuan tokoh yang akan di tulis cerita hidupnya.
  • Unauthorized biography, biografi yang penulisannya tanpa seizing dan sepengetahuan tokoh yang akan di tulis kisah hidupnya. Biasanya penulisan unauthorized biography terjadi karena tokoh tersebut telah wafat.

Berdasarkan Isinya

  • Biografi perjalanan hidup, berisi sebuah perjalanan hidup lengkap seorang tokoh atau diambil dari bagian-bagian yang dianggap mempunyai kesan.
  • Biografi perjalanan karir, berisi sebuah perjalanan karir seorang tokoh mulai dari awal hingga karir yang dilakukan saat ini atau bisa juga perjalanan karir dalam mencapai sebuah kesuksesan tertentu.

Berdasarkan Persoalan yang Dibahas

  • Biografi politik, penulisan cerita hidup tokoh suatu Negara dilihat dari sudut pandang politik. Biografi semacam ini mendapatkan bahan dari kumpulan berbagai riset. Akan tetapi, biografi politik biasanya tidak lepas atau sarat akan kepentingan penulis atau tokoh yang minta untuk ditulis.
  • Biografi intelektual, biografi ini hampir sama dengan biografi politik, persamaannya yaitu kumpulan bahannya yang didapatkan dari berbagai riset. Namun, penulisannya dituangkan dalam gaya bahasa ilmiah.
  • Berdasarkan jurnalistik, sebuah biografi yang penulisannya didapatkan dari hasil wawancara dengan tokoh yang akan ditulis atau tokoh yang menjadi rujukan sebagai bahan pendukung cerita.

Berdasarkan Penerbit

  • Buku sendiri, sebuah biografi tokoh yang dijadikan buku oleh penerbit dengan biaya produksi mulai dari penulisan, percetakan dan pemasaran ditanggung sendiri. Penulisan biografi ini bertujuan untuk laku dijual dipasaran atau mendapatkan perhatian publik.
  • Buku subsidi, penulisan biografi tokoh yang biaya produksinya ditanggung oleh sponsor. Biasanya biografi seperti jika dilihat dari segi komersil tidak akan laku ataupun jika laku harga jualnya terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau.

4. Struktur Teks Biografi

a. Orientasi

Tahap ini adalah bagian pengenalan suatu tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh tersebut di dalam teks biografi.

b. Peristiwa dan Masalah

Tahap ini adalah bagian kejadian atau peristiwa yang dialami oleh tokoh. Berisi penjelasan suatu cerita baik itu berupa pemecahan masalah, proses berkarir, peristiwa menyenangkan, menegangkan, menyedihkan hingga mengesankan yang pernah dialami oleh tokoh hingga mengantarkannya meraih mimpi, cita-cita dan kesuksesan.
Semua kejadian tersebut diurai disini.

c. Reorientasi

Tahap ini adalah bagian penutup. Berisi mengenai pandangan penulis kepada tokoh yang dikisahkan. Reorentasi ini bersifat opsional semata, jadi boleh ada maupun tidak ada.

Unsur Kebahasaan Teks Biografi

a. Kata Hubung

Kata hubung adalah kata yang berfungsi sebagai penyambung antara satu kata dengan kata yang lain dalam sebuah kalimat dan juga kata hubung antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Apabila kata hubung tersebut berfungsi sebagai penyambung kata dalam sebuah kalimat, kata hubung itu dinamakan konjungsi intrakalimat. Contoh: dan , tetapi, lalu, kemudian.
Apabila kata hubung tersebut berfungsi menyambungkan antara satu kalimat dengan kalimat lain, kata hubung itu dinamakan konjungsi antarkalimat. Contoh: oleh karena itu, akan tetapi, meskipun demikian, tidak hanya itu.

b. Rujukan Kata

Rujukan kata yaitu kata yang merujuk pada kata lain yang sudah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dikatagorikan menjadi beberapa bagian, antara lain:
  • Kata rujuk benda atau hal. Contoh : ini, itu, tersebut.
  • Kata rujuk tempat. Contoh : disini, disana, disitu.
  • Kata rujuk orang. Contoh : dia, ia, beliau, mereka, -nya.

c. Peristiwa, Waktu dan Tempat

Dalam teks biografi, terdapat kata yang berfungsi menunjukkan peristiwa, waktu dan tempat yang dialami oleh tokoh.

d. Kata Kerja

Kata kerja atau verba adalah suatu kelompok kata yang menjelaskan sesuatu hal yang dilakukan oleh tokoh. Kata kerja dibagi menjadi dua, yakni berdasarkan bentuk dan berdasarkan jenis.

Kata Kerja Berdasarkan Bentuk

1. Kata kerja dasar
Kata kerja dasar adalah kata kerja yang masih dalam bentuk aslinya, yang berarti kata kerja ini belum mengalami pengimbuhan baik awalan, akhiran ataupun sisipan.
Contoh : Adil, ambil, ajak
2. Kata kerja berimbuhan
Kata kerja berimbuhan merupakan kata kerja yang sudah mengalami penambahan, baik berupa awalan, akhiran, maupun sisipan.
Contoh :
Mengambil. Awalan = me + ambil (kata kerja dasar)
Mengadili. Awalan = meng + adil (kata kerja dasar) + i (akhiran)

Teks Negosiasi: (Pengertian, struktur isi, ciri bahasa, langkah penulisan dan contoh teks negosiasi)

Negosiasi sebenarnya bukan hal yang asing, karena di kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari yang namanya negosiasi, salah satu contoh sederhana misalnya ketika kita membeli sesuatu di warung dengan tawar menawar, tanpa di sadari kita sudah melakukan negosiasi.

Negosiasi biasanya terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, untuk lebih menguasai negosiasi maka diperlukan pemahaman materi mengenai negosiasi, untuk pelajar ternyata materi negosiasi ini dipelajari di mata pelajaran bahasa indonesia kelas X kurikulum 2013 dengan bahasan teks negosiasi.

Bagi anda yang kebetulan sedang mencari materi tentang teks negosiasi maka disini saya akan sajikan artikel yang membahas teks negosiasi secara terperinci. sehingga anda bisa memahami struktur dan kaidah teks negosiasi baik dan anda mampu menginterpretasi makna teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan juga mampu memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun  tulisan

teks negosiasi, pengeritan ciri dan struktur


Sub pokok bahasan yang dijelaskan diartikel kali ini meliputi pengertian teks negosiasi, struktur isi, ciri bahasa, langkah penulisan dan contoh teks negosiasi.


Pengertian negosiasi

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau negosiasi menurut KBBI adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. 
Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya perundingan dengan strategi khusus. Strategi-strategi dalam negosiasi - win-win strategy (strategi menang-menang) - win-lose strategy (strategi menang-kalah) - lose-lose strategy (strategi kalah-kalah) 
Kapan harus bernegosiasi? Ibarat sebuah persahabatan, negosiasi memerlukan trik dan strategi. Sifat manusia umumnya tidak mau kalah, tidak mau dipaksa dan tidak mau ditindas. Oleh karena itu win-win solution adalah jalan dan pilihan terbaik. Mengetahui cara bernegosiasi yang benar sangat menguntungkan posisi kita dibidang sosial, lebih-lebih dibidang bisnis.
 Lalu kapan sebenarnya upaya negosiasi diperlukan? Upaya negosiasi diperlukan apabila : 1. Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan

Struktur isi teks negosiasi

Struktur teks negosiasi Dalam dialog negosiasi antara pihak satu dan pihak dua dalam mencapai kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai berikut: 
1. Pembukaan, contohnya: Selamat pagi/siang/sore; saya Paula....... 
2. Isi, contohnya: Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000. paling tidak kami menerima upah sebesar Rp.3.000.000 
3. Penutup, Contohnya: Terimakasih Pak,selamat sore. 
Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar mempunyai struktur teks sebagai berikut:
  1. Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya. 
  2. Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi. 
  3. Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
  4. Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
  5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak. 
  6. Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing- masing pihak terkait. 
  7. Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara pengusaha dan pihak bank, mempunyai struktur teks yaitu: 
  1. Orientasi 
  2. Pengajuan
  3. Penawaran 
  4. Persetujuan 
  5. Penutup
Jadi kesimpulannya adalah, struktur teks negosiasi tidak ada yang baku, sangat tergantung sekali apa yang dinegosiasikan.
Yang harus dihindari selama negosiasi adalah menghindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak, sehingga untuk menghindari hal tersebut negosiasi perlu dilakukan dengan  cara-cara yang santun seperti:
  • Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis
  • Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua belah pihak
  • Mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
  • Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kedua belah pihak
  • Memprioritaskan dan mengelompokan saran atau pendapat kedua belah pihak  

Ciri Umum teks negosiasi

Adapun secara umum ciri dari teks negosiasi adalah sebagai berikut:

  • Negosiasi menghasilkan kesepakatan. 
  • Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. 
  • Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah. 
  • Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. 
  • Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
  • Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi
  • Negosiasi selalu melibatkan dua belah pihak
  • Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung.
  • Teks negosiasi biasanya dalam bentuk dialog atau diubah menjadi monolog

Langkah-langkah penulisan teks negosiasi sebagai berikut.

Agar anda dapat membuat teks negosiasi dengan lebih mudah, maka salah satu metode yang digunakan adalah dengan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, sebagai berikut:

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi dalam penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Ciri kebahasaan teks negosiasi

Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun.  Menggunakan kalimat deklaratif
5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
  • Mengucapkan salam - membalas salam
  • Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
  • Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
  • Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
  • Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 

8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 
9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh teks Negosiasi

Berikut adalah salah satu contoh teks negosiasi:
Contoh #1 :
Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak. Penjual : Silakan mas kesini
17. Sesampainya di dalam toko...

Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?

Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak, sama-sama.

Pengertian Debat, Unsur, Tujuan, Ciri, Jenis, Tata Cara dan Struktur Debat Terlengkap

Posted on

Pengertian Debat, Unsur, Tujuan, Ciri, Jenis, Tata Cara dan Struktur Debat Terlengkap Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan.
Selain pengertian debat tersebut, adapula pengertian debat menurut para ahli diantaranya:
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Menurut G. Sukadi, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan
Menurut Hendri Guntur Tarigan, Debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
  • 1 Unsur Unsur Debat
  • 2 Tujuan Debat
  • 3 Ciri Ciri Debat
  • 4 Jenis Jenis Debat
  • 5 Tata Cara Debat Yang Baik
  • 6 Struktur Teks Debat

Unsur Unsur Debat

Adapun unsur unsur dalam debat, diantaranya:
  • Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan
  • Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi)
  • Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi
  • Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi
  • Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
  • Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.

Tujuan Debat

Adapun tujuan debat yaitu:
  • Melatih keberanian mengemukakan pendapat
  • Melatih mematahkan pendapat lawan
  • Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
  • Dan lain sebagainya.

Ciri Ciri Debat

Adapun ciri-ciri debat, diantaranya:
  • Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan negatif (pihak yang tidak menyetujui topik)
  • Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
  • Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
  • Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri
  • Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan
  • Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator

Jenis Jenis Debat

Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:
Debat Parlementer/ Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk memberi dan menambahi dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis.
Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-Examination Debating)
Maksud dan tujuan perdebatan ini yaitu untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat,yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.
Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational Debating)
Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan tetapi lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (Jika debat dilakukan dalam bahasa asing).

Tata Cara Debat Yang Baik

Adapun tatacara debat yang baik yaitu:
  • Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara professional, Tidak Menghina, Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
  • Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
  • Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
  • Batasi argumen maksimal tiga poin.
  • Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
  • Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
  • Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta) yang berhubungan dan mendukung pandangan.
  • Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
  • Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.

Struktur Teks Debat

Berikut ini adalah struktur debat yang baik:
  • Pengenalan
    Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral) memperkenalkan diri
  • Penyampaian argumentasi
    Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
  • Debat
    Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.
  • Simpulan
    Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai dengan posisinya.

Pengertian Ikhtisar dan Contohnya 


Ikhtisar merupakan teks yang dibuat secara ringkas berdasarkan teks asli. Sederhananya, kalian hanya perlu menuliskan hal yang dianggap penting saja. Ikhtisar merupakan bagian yang menentukan, karena memuat keseluruhan isi pada teks. Dengan kata lain, mengandung persoalan dan tujuan yang menjadi topik pada teks. Ikhtisar hampir sama dengan simpulan, namun memiliki struktur yang berbeda.


Teks ini biasanya digunakan untuk mempermudah saat belajar. Untuk membuatnya, penulis perlu membaca keseluruhan teks asli, juga harus membaca dengan cermat dan jeli. Saat menulis ikhtisar, harus memperhatikan penulisan, karena kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Dengan kata lain, penulis sebaiknya bisa menuliskan kembali dengan padat dan tanpa menghilangkan tema dan topik.

Ciri- cir ikhtisar : 
- tidak mempertahankan gagasan
- bebas mengkombinasikan kata kata asal tidak menyimpan dari inti
- tujuannya untuk mengambil inti 

Ikhtisar berbentuk teks pendek, sehingga harus menggunakan kalimat efektif. Hal ini sejalan dengan definisinya dalam KBBI, yaitu pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja). Ikhtisar tidak memperhatikan urutan pada teks asli. Jadi, dapat dikatakan bahwa ikhtisar hanya mementingkan peringkasan materi pada teks sebelumnya. 

Cara menyusun ikhtisar : 
- menetapkan tujuan membaca
- membaca dengan cermat
- mencatat gagasan utama
menyusun kerangka tulisan
memeriksa tulisan asli

Berikut contoh teks ikhtisar!
Teks asli
Beribu–ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan pusing. Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa siapa yang akan mengambilkannya, dia akan menikahinya. Pada saat itu, seekor anjing yang mengambilkannya. Mereka pun menikah, lalu dikaruniai seorang anak bernama Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya dan Tumang mencari rusa. Sangkuriang berputus asa tetapi ia tidak ingin mengecewakan ibunya, kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.
Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang, dan ia menanyakan kepada anaknya. Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya. Dayang Sumbi marah dan memukul Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi diusir. Setelah dewasa, Sangkuriang pergi melihat dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain adalah ibunya sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian Sangkuriang melamarnya. Pada saat akan menikah Dayang Sumbi mengelus dahi Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya sendiri.
Ikhtisar
Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal, oleh sebab itu ia pun mengajukan syarat yang tak mungkin dikabulkan Sangkuriang, yaitu: harus membuat sebuah bendungan yang mengelilingi bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya. Pekerjaan Sangkuriang hampir selesai namun fajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang pun merasa kalau dirinya ditipu. Kemudian Sangkuriang menjadi sangat marah dan ia mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang perahu hingga terbalik yang kemudian membentuk “Tangkuban Perahu”.
Dapat dilihat bahwa kalimat yang digunakan adalah kalimat kompleks. Hal ini disebabkan oleh tujuan ikhtisar yang ingin mempersingkat teks asli tanpa menghilangkan tema dan topik dari teks asli. Kalimat kompleks digunakan untuk mencakup maksud dari teks asli dalam satu kalimat sehingga kalimat yang digunakan dalam teks ini padat. Selain itu, kalimat kompleks juga membuat kalimat yang digunakan dalam ikhtisar tidak terlalu banyak. Kalimat yang digarisbawahi adalah contoh kalimat kompleks.

Materi  Hikayat Pengertian, Ciri, dan Unsurnya

1. Pengertian Hikayat
Hikayat adalah karya sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, silsilah raja-raja, biografi, atau gabungan dari semuanya.

2. Ciri-ciri Hikayat

  • Ø Isi cerita berkisar pada tokoh-tokoh raja dan keluarganya (istana sentris)
  • Ø Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum, ada juga yang menyebut fantastis
  • Ø Menggunakan banyak bahasa kiasan
  • Ø Banyak kata-kata yang sulit dipahami
  • Ø Struktur kalimatnya tidak efektif

3. Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik dalm Hikayat
Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yang dimaksud ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti : tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latae dan pelataran, dan pusat pengisahan. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luarnya menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain.
1. Unsur Intrinsik
a) Tema dan Amanat
Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalam karya sastra. Tema mayor ialah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan. Tema minor ialah tema yang tidak menonjol.
Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan di dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakan menjadi makna niatan dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah makana yang termuat dalam karya sastra tersebut.
b) Tokoh dan Penokohan
Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character).
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalny6a baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Dialog ialah cakapan antara seorang tokoh dengan banyak tokoh. Dualog ialah cakapan antara dua tokoh saja. Monolog ialah cakapan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang terjadi. Solilokui ialah bentuk cakapan batin terhadap peristiwa yang akan terjadi.
c) Alur dan Pengaluran
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian :
(1) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Pengaluran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur erat dan alur longggar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita. Alur longgar adalah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita. Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur ganda. Alur tunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur ganda ialah alur yang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu, pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus. Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita. Alur tidak lurus bisa menggunakan gerak balik (backtracking), sorot balik (flashback), atau campauran keduanya.
d) Latar dan Pelataran
Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Latar atau setting dibedakan menjadi latar material dan sosial. Latar material ialah lukisan latar belakang alam atau lingkungan di mana tokoh tersebut berada. Latar sosial, ialah lukisan tatakrama tingkah laku, adat dan pandangan hidup. Sedangkan pelataran ialah teknik atau cara-cara menampilkan latar.
e) Pusat Pengisahan
Pusat pengisahan ialah dari mana suatu cerita dikisahkan oleh pencerita. Pencerita di sini adalah privbadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling tidak ada dua pusat pengisahan yaitu pencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut, biasanya sebagai aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga, pencerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yang serba tahu.

2. Unsur Ekstrinsik
Tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik, diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lain-lain.

Materi Teks Anekdot Lengkap Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, Contoh, Tujuan 

Materi Teks Anekdot Lengkap Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, Contoh, Tujuan

Teks aneknot itu merupakan cerita singkat yang memiliki unsur humor(lucu), biasnya digunakan untuk menyindir sesuatu. Lebih jelasnya simak beberapa pengertian berikut ini.

Pengertian Teks Anekdot

  • Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur humor(lucu) dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan berupa sindiran lucu.
  • Teks Anekdot adalah cerita yang dapat membuat orang tertawa, tetapi memiliki makna.
Kedua pengertian teks anekdot diatas benar, kamu bisa mengambil salah satu pengertian diatas, atau bisa menyimpulkannya sendiri.

Struktur Teks Anekdot

Ada 5 struktur yang membangun sebuah teks anekdot, berikut ini strukturnya :
  1. Abstrak, yaitu gambaran umum tentang sebuah teks anekdot.
  2. Orientasi, yaitu latar belakang kenapa cerita teks anekdot terjadi.
  3. Krisis, yaitu bagian yang berisi pokok masalah dalam sebuah cerita.
  4. Reaksi, yaitu bagian penyelesaian masalah.
  5. Koda, yaitu bagian yang menutup cerita.

Ciri-ciri Teks Anekdot

  • Memiliki sifat humor/lucu, dan menyindir.
  • Bisa menceritakan manusia ataupun hewan.
  • Bisa juga cerita fakta, atau cerita fiksi imajinasi.
  • Menceritakan tokoh, atau kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar.
  • Terdapat tujuan pesan berupa kritikan.
Baca juga materi pelajaran : Mengkritik dan Memuji Materi Bahasa Indonesia

Kaidah Teks Anekdot

  • Mengandung kalimat perintah.
  • Mengandung kata predikat atau kata kerja.
  • Ceritanya runtut(sistematis).
  • Memakai kata keterangan waktu lampau.
  • Menggunakan konjungsi antar kalimat.
  • Dibuat sesuai dengan struktur teks anekdot, mulai abstrak hingga koda.

Tukang Daging
Suatu pagi lewatlah seorang penjual daging. “Dageeeng! Dageeeeennngg! !!” teriaknya.
Seorang ibu rumah tangga yang sedang sakit gigi sewot banget mendengar teriakan si tukang daging.
Ibu: “Hei tukang daging! Lu kagak punya otak ya….!!!??? ”
Tukang daging : “Wah kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua…”
Jadi itulah 2 Contoh Teks Anekdot, semoga menghibur.. hehehe gimana,, lucu ngak?.. Yuk kembali bahas tujuan teks anekdot.

Contoh Teks Anekdot

Tujuan Teks Anekdot

  1. Untuk menghibur pembaca teks anekdot.
  2. Menyampaikan pesan kritikan dengan bentuk yang berbeda, yaitu lelucon.
  3. Sarana menyampaikan pesan dengan lelucon.

Teks Eksposisi (Lengkap): Pengertian, Struktur, Tujuan, Ciri, Jenis

Jika kamu pernah menemukan teks yang didalamnya berisi ajakan kepada seseorang, singkat padat dan jelas mungkin itu adalah teks eksposisi. Karena ciri teks ini menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.

Struktur yang menyusun teks ini sama dengan struktur penyusun Teks Editorial/Opini, dimana didalamnya ada 3 struktur yaitu Pernyataan pendapat (tesis), Argumentasi, Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration)
Pengertian Teks Eksposisi
Teks Eksposisi adalah sebuah teks yang berisi informasi dan pengetahuan yang dimuat secara singkat dan padat.
Tujuan teks eksposisi untuk menjelaskan informasi tertentu agar bisa menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks ini maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.

Struktur Teks Eksposisi

Ketiga struktur penyusun teks eksposisi sebagai berikut:
  1. Pernyataan Pendapat (tesis); bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) penulis. disebut juga bagian pembuka.
  2. Argumentasi; bagian yang memuat alasan yang bisa memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
  3. Penegasan Ulang Pendapat (Reiteration); bagian yang berisi penegasan ulang pendapat penulis.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

  • Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
  • Gaya informasi yang mengajak
  • Biasanya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana
  • Berusaha menjelaskan tentang sesuatu
  • Gaya bersifat informatif
  • Fakta dipakai sebagai alat kontribusi
  • Singkat, Padat, Akurat
  • Berusaha menjelaskan sesuatu
  • Fakta juga dipakai sebagai alat konkritasi
  • Penyampaian secara lugas serta memakai bahasa yang baku
  • Tak memihak, yang berarti tak memaksakan kemauan penulis pada pembaca
  • Fakta dipakai sebagai alat kontribusi dan alat kontritasi
  • Paragraf eksposisi umumnya menjawab tentang askadimega

Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

Ciri kebahasaan yang ada pada teks ekposisi:
  • Menggunakan pronomina; jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
  • Memakai konjungsi; konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi.
  • Memakai kata leksikal tertentu (kata yang mengacu pada kamus); merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

1. Teks Eksposisi Ilustrasi
Menggunakan penggambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu yang mempunyai kesamaan sifat. Menggunakan frasa penghubung.
2. Teks Eksposisi Berita
Memberikan informasi dari suatu kejadian, sering dijumpai dalam berita atau surat kabar.
3. Teks Eksposisi Perbandingan
Menerangkan ide atau gagasan pada kalimat utama dengan metode
perbandingan.
4. Teks Eksposisi Proses
Berisi mengenai panduan atau tata cara membuat sesuatu.
5. Teks Eksposisi Definisi
Berisi tentang pengertian dari suatu obyek.
6. Teks Eksposisi Pertentangan
Berisi pertentangan antara sesuatu obyek dengan obyek yang lain. biasa menggunakan frasa penghubung “meskipun begitu, akan tetapi, sebaliknya.”
7. Teks Eksposisi Analisis
Proses memisahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub-bagian, Kemudian melakukan pengembangan secara berurutan.

Contoh Teks Eksposisi Singkat

Berikut ini Yuksinau.id berikan contoh singkat teks eksposisi dengan strukturnya, dengan judul: Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Tesis:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah satu dari beberapa faktor penting untuk menciptakan kenyamanan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Setiap sekolah selalu mengajarkan siswa-siwi agar menjaga kebersihan.
Tak jarang banyak dilakukan lomba kebersihan sekolah untuk menarik minat siswa-siswi agar peduli terhadap kebersihan. Beberapa cara bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, menghapus papan tulis, menyapu ruang kelas.
Argumentasi:
Di kelas biasanya dilakukan pembagian piket per hari untuk menjaga kebersihan, petugas piket biasanya melakukan tugas untuk menyapu, menghapus papan tulis, dan mempersiapkan alat tulis guru.
Di hari jumat semua anggota kelas melakukan kerja bakti membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama selesai. Salah satu manfaatnya yaitu membuat hubungan antara murid dan murid maupun guru dan murid semakin akrab.
Penegasan Ulang: 
Kebersihan lingkungan sekolah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sekolah dan menjadi faktor penting demi meraih proses belajar mengajar yang nyaman. Kebersihan lingkungan sekolah juga menjamin kebersihan seseorang dan kesehatannya. Sehingga kebersihan adalah usaha manusia sehingga lingkungan tetap sehat terawat secara terus menerus.
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
; Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, dan Contoh.


Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi klasifikasi hasil observasi atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Teks laporan hasil observasi termasuk kedalam jenis teks laporan yang bersifat secara umum (Universal). Teks laporan observasi pada umumnya berkaitan dengan pengelompokan suatu hal yang diobservasi sesuai dengan ciri-ciri dan jenisnya. Teks hasil observasi juga menjembatani hubungan yang terjadi antara suatu kelas jenis dengan sub-kelasnya.

Para ahli menafsirkan bahwa pengertian teks laporan hasil observasi adalah teks yang bersikan tentang sebuah rangkuman atau laporan dari hasil sebuah pengamatan atau observasi yang dikemas kedalam bahasa baku maupun tidak baku tergantung pada tingkat laporan itu sendiri.

Sama seperti teks pada umumnya, teks laporan hasil observasi tentunya memiliki pengertian, struktur teks, dan ciri-ciri yang dapat kita pelajari. Pada artikel kali ini kita akan membahas secara dalam tentang pengertian teks laporan hasil observasi lengkap dengan struktur, ciri-ciri, dan contoh teks laporan hasil observasi.

bagi sebagian siswa yang baru menduduki bangku smp atau sma dan langsung mendapatkan tugas observasi tentu akan merasa kebingungan tentang cara menyusun teks laporan hasil observasi ini. Didalam materi teks laporan hasil observasi kita dapat membaginya menjadi beberapa sub materi yakni pengertian teks laporan hasil observasi, struktur, dan ciri-ciri serta contohnya.

Teks Laporan Hasil Observasi: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Dan Contoh
Pengertian hasil observasi, contoh teks hasil observasi

Teks laporan hasil observasi umumnya dijumpai pada jenjang sekolah terutama SMA dan SMK. murid-murid SMK biasanya menggunakan menyusun laporan hasil observasi guna memenuhi tugas kunjungan industri. sedangkan murid SMA umumnya menyusun laporan hasil observasi untuk memenuhi tugas penelitian.

Pegertian Teks Laporan Hasil Observasi
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks yang termasuk dalam teks laporan dan digunakan untuk menyampaikan hasil dari suatu kegiatan observasi maupun penelitian.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Struktur teks laporan hasil obserasi memuat bagian-bagian yang digunakan sebagai acuan untuk membuat laporan hasil observasi.
  • Pernyataan umum: pernyataan umum merupakan pengantar dari laporan hasil obserasi yang berisi tentang klasifikasi dan pengertian dari apa yang akan diobservasi.
  • Penjelasan rinci: berisikan penjelasan secara rinci dari masing-masing paragraf.
  • Penjabaran manfaat: Berisi penjelasan manfaat dari observasi dan objek observasi.
  • Penutup: merupakan hasil konklusi atau kesimpulan dari hasil observasi.

Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi memiliki tiga ciri-ciri khusus yakni:
  1. Bersifat secara umum.
  2. Lebih menekankan pengelompokan dari berbagai hal kedalam sebuah jenis berdasarkan ciri dari setiap jenis pada umumnya.
  3. Menghubungkan antara kelas dengan sub-kelas dari objek observasi.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi tentang lingkungan.

Lingkungan
Pernyataan Umum
Lingkungan merupakan kombinasi dari kondisi fisik (sumber daya alam yakni:tanah, energi, air, surya, beserta flora dan fauna yang hidup di atas permukaan tanah maupun dalam laut.

Anggota / Aspek yang Dilaporkan
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang tinggal di dalam lingkungan, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat lingkungan beserta dengan isinya. namun tidak sedikit juga manusia yang tidak bisa menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

Anggota / Aspek yang Dilaporkan
Pada tahun ini dilaporkan volume banjir semakin meningkat. karena manusia tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan akhirnya mereka membuang sampah di sungai. sampah yang menumpuk akhirnya membuat aliran sungai tersumbat dan menyebabkan pendangkalan sungai.”

Anggota / Aspek yang Dilaporkan
Sebagai seorang manusia hendaknya kita dapat mengemban kewajiban untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Dengan tetap menjaga lingkungan maka kita dapat terhindar dari bencana banjir.

Itulah materi tentang teks laporan hasil observasi dan semoga bermanfaat. Terimakasih